Jumat, 18 Mei 2012

Potensi Wisata Lain di Sulawesi Selatan

1. Kota Jeneponto

Pulau Harapan berada di sebelah barat Jeneponto dan dapat ditempuh sekitar 20 menit dengan menggunakan perahu motor dari Mallasoro.
pulau ini masih sangat alami. Di sana kita akan ditemani dengan pemandangan pepohonan yang rindang dan sejuk di sekeliling pulau. Keakraban dan keramahan penduduk setempat membuat suasana tenang penuh kedamaian. 





Tempat wisata yang kedua adalah Makam Raja - Raja Binamu. kompleks ini sering dikunjungi oleh peneliti, sejarawan, dan juga masyarakat umum. 
kuburan Raja-2 Binamu berada di Kecamatan Bontoramba yang berjarak sekitar 16 km dari Bontosunggu, didalam lokasi kuburan dapat kita temui berbagai macam dan bentuk bangunan kuburan yang juga melambangkan strata sosial atau tingkatan struktur kehidupan masyarakat dan pemerintahan kerajaan Binamu pada masa itu.



2. Kota Bantaeng

Pantai Marina Korong Batu adalah obyek wisata yang cukup baru di Bantaeng, disana kalian bisa melihat pemandangan pantai yang indah dan juga bermain banana boat serta permainan lainnya. selain itu, di pantai ini juga terdapat beberapa gazebo untuk beristirahat dan juga ada pasar wisata dimana para wisatawan bisa berbelanja berbagai souvenir ataupun makanan/minuman untuk mengisi perut. Tempat wisata ini juga berencana untuk membangun lapangan tenis, tempat bermain volley pantai, cottage, villa, cafe/resto, hotel dan juga kolam renang.

di Bantaeng juga terdapat Makam Raja-Raja La Tenri Ruwa yang merupakan salah satu bukti bahwa pada masa lampau Kerajaan Bantaeng pernah berjaya. Tempat ini terletak di Lingkungan Lembang Cina, Keurahan Pallantikang, Kecamatan Bantaeng. Nama Makam Raja-Raja La Tenri Ruwa berasal dari nama raja Bantaeng yang pertama kali memeluk agama Islam. Disini terdapar 159 makam yang terbentuk dari batu padas, batu bata, dan batu kapur.



3. Kota Gowa

Malino merupakan kawasan wisata yang memiliki panorama alam yang sangat menakjubkan. Kawasan ini berada di ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut terdapat Hutan Wisata Malino atau lebih dikenal dengan sebutan Hutan Pinus, karena terdapat banyak deretan pohon pinus yang tumbuh subur, kokoh, dan rindang.
Selain itu, di kawasan ini juga terdapat tumbuhan peninggalan Belanda yang terbilang langka, seperti tumbuhan edelweiss dan pohon turi yang bunganya berwarna orange, serta jenis bunga masamba yang berubah warna setiap bulan.

Disekitar kawasan wisata ini terdapat juga perkebunan markisa yang menghasilkan minuman khas Kota Malino, yaitu jus markisa dan beberapa tempat wisata lainnya, seperti, Air Terjun Takapala yang terletak di Bulutana, air Terjun Lembanna yang berada sekitar 8 km dari Kota Malino, Pemandian Lembah Biru, Perkebunan The di daerah Pattapan, dan Tanaman Holtikultura di daerah Karenpia.

Kawasan wisata ini terletak di sebelah selatan Kota Makassar, tepatnya di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, sekitar 70 km dari Kota Sungguminasa (Gowa) atau 90 km dari Kota Makassar.
Makam Sultan Hassanudin.Di makam ini terdapat informasi tentang sejarah hidup Sultan Hasanuddin dan kita juga dapat melihat makam Raja Gowa lainnya, seperti Sultan Alauddin dan makam Raja Tallo. Disekitar makam ini juga terdapat sebuah mesjid kuno yang dibangun pada tahun 1630.
Makam ini terletak di Komplek Pemakaman di jalan Palantika, Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.


Museum Balla Lompoa merupakan rekonstruksi dari Istana Kerajaan Gowa yang didirikan oleh pemerintahan Raja Gowa ke-31 pada tahun 1936. Arsitektur bangunan ini berbentuk rumah khas orang Bugis, yaitu rumah panggung yang terbuat dari kayu ulin atau kayu besi. Dibangun di atas lahan seluas satu hektar yang dibatasi oleh pagar tembok yang tinggi.
Bangunan ini terdiri dari dua bagian, ruang utama seluas 60 x 40 meter yang di dalamnya terdapat kamar pribadi raja, tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, bilik kerajaan dengan luas masing-masing bilik berukuran 6 x 5 meter, dan ruang teras (ruang penerima tamu) seluas 40 x 4,5 meter.

Bangunan ini banyak dilengkapi jendela yang merupakan cirri khas rumah bugis dengan ukuran masing-masing jendela adalah 0,5 x 0,5 meter. Museum ini merupakan tempat penyimpanan koleksi benda-benda Kerajaan Gowa.

Museum Balla Lompoa ini terletak di Jalan Sultan Hasanuddin No. 48 Sungguminasa, Somba Opu, Kabupaten Gowa, yang berbatasan langsung dengan Kota Makassar.

Jumat, 11 Mei 2012

Tempat Wisata Lainnya di Sekitar Bulukumba

1. Rumah Adat Karampuang

Tempat wisata ini berada di kota Sinjai yg berada di utara kota Bulukumba. yang pertama adalah Rumah Adat Karampuang. Konon rumah adat ini adalah tempat bertemunya raja - raja dr Suku Makassar (Karaeng) & Suku Bugis (Puang). itulah asal usul nama karampuang. 
Rumah ini mengikuti model rumah Bugis Makassar. Tiangnya dibuat dr kayu bitti. Antara pasak dg tiang tidak dipaku. Lantai dibuat dr bambu yang hanya diikat dg rotan pd pasak. Tangganya terletak di bawah kolong rumah bagian tengah, jadi pintu rumah dibuka dr bawah,& dapur ada di bagian depan setelah pintu dibuka.
Hal unik lainnya adalah upacara yg dilakukan setiap bulan November.Upacara ini disebut Mappogau Sihanua. upacara ini menggelar bbrpa atraksi. Salah satunya adalah atraksi Maddui, yaitu mengganti kayu lama yg sudah rusak dg kayu yg baru yg harus dicari dan ditarik dlm wktu 1 hari.

2. Air Terjung Tujuh Tingkat
Air terjun ini memang memiliki 7 tingkat sehingga diberi nama air terjun 7 tingkat. namun sejak longsor tahun 2006, hanya tersisa 3 tingkat. namun ttp tidak mengurangi keindahan air terjun ini. irama air yg mengalir membuat kita dapat melepas jenuh atas rutinitas kita. hanya butuh waktu 30 menit dr kota Sinjai untuk ke sana. dikenakan tarif untuk motor sebesar Rp 3.000 dan kendaraan roda 4 Rp 10.000. 

Makanan Khas Bulukumba

1. Baulu PecaBaulu peca / bolu peca ini memiliki ciri khas tersendiri, karena setelah bolu jadi, bolu tersebut dimasukkan kedalam cairan gula merah dan ditiriskan.

Cara masaknya tidak terlalu sulit. Hampir mirip dengan membuat bolu. Pertama-tama kita menyiapkan bahan”, untuk adonan bolu dibutuhkan 3 butir telur 4 sdm. tepung ketan putih sangrai, dan ½ sdt. soda kue, dan untuk adonan gula merahnya dibutuhkan ¾ kg. Gula merah, 1 gelas air, dan ½ sdt. Vanili.

Setelah menyiapkan bahan-bahan, kita membuat kue bolu terlebih dahulu. Untuk membuatnya, telur dikocok bersama soda kue hingga mengembang, kemudian tambahkan tepung ketan sangria dan sisihkan. Setelah itu tuang adonan kedalam cetakan dan dikukus hingga matang. Setelah matang, kita menunggu kue itu sampai dingin dan kemudian di potong-potong sesuai keinginan. 

Ketika menunggu bolu tersebut hingga dingin, kita membuat adonan gula merah, caranya masak air hingga mendidih, campur dengan gula merah dan vanili sampai semua bahan menyatu dan mencair. Setelah itu, adonan tersebut disaring dan didihkan kembali.

Setelah bolu tersebut dipotong dan adonan gula merah sudah jadi, celupkan potongan bolu ke dalam air gula saru persatu hingga bolu berubah wrna menjadi agak kecoklatan, tiriskan. Baulu peca sudah bisa anda nikmati.


2. Bandang - bandang
Kue bandang ini merupakan sejenis kue basah dan memiliki dua jenis, bandang lojo (kue bandang tanpa pembungkus yang ditaburi kelapa) dan bandang-bandang (dibungkus daun pisang dan berbahan dasar pisang juga). Kalau masyarakat pada umumnya, menyebut bandang-bandang ini sebagai kue nagasari.
Cara membuat kue basah ini juga tidak sulit. Hanya membutuhkan 4 liter tepung beras baru, 3 gelas gula pasir, 4sdm garam, 12sdm tepung kanji, 3 liter santan, pisang secukupnya (Potong 1 buah pisang menjadi 4 bagian), dan daun pisang untuk membungkus adonan bandang-bandang.

Setelah semua bahan sudah siap, kita mulai membuat bandang-bandang, 
1. ambil 1liter santan, campur dengan tepung beras hingga halus dan merata.
2. tambahkan tambahjan tepung kanji dan aduk hingga halus dan merata. 
3. didihkan 2liter santan dan masukkan gula pasir serta adonan 1liter santan, tepung beras, dan tepung beras tadi. Aduk sampai kental, dan angkat adonan itu dari atas kompor. 
4. ambil 1 sendok adonan, ratakan diatas daun pisang, isi dengan pisang, dan bungkus adonan tersebut sampai tertutup rapat
5. adonan yang sudah dibungkus dengan daun pisang tersebut dikukus hingga matang
6. bandang-bandang sudah siap dinikmati



3. Pallubasa
Sekilas makanan ini mirip dgn Soto Makassar, pakai daging & jeroan sapi, tapi ada yang membuat masakan ini jauh lebih lezat. 
Resep rahasianya adalah Pallubasa menggunakan "ALAS" yakni kuning telur & parutan serbuk kelapa yang membuat kuahnya lebih kental & gurih.
Cukup dengan merogoh kocek sebesar 20rb saja, kamu bisa menikmati 1 porsi Pallubasa dan 1 piring nasi. 














4. Kue Barongko
Bisa disebut Buronggo, disajikan sebagai makanan penutup..Kue Barongko sangat mudah dijumpai di acara adat, acara jamuan di daerah Bugis seperti acara perkawinan, sunatan, pengajian dsb.Buronggo adalah makanan yang berbahan dasar pisang kepok matang yang dikukus beserta daun pisangnya.
















5. Jagung Marning
Jagung marning biasanya dibawa pulang oleh wisatawan sebagai buah tangan. rasanya yang khas dan harganya yang terjangkau membuatnya digemari oleh orang banyak. Harganya hanya sekitar Rp1.000 - Rp. 10.000 tergantung pada ukuran kemasannya. Jagung marning adalah jagung yang digoreng dengan keahlian khusus. cemilan ini tersedia dalam dua rasa, yaitu pedas dan manis. 

Jumat, 04 Mei 2012

Transportasi Air Bulukmba, Gedung Perahu Phinisi



nyanyian Nenek Moyangku Seorang Pelaut melambangkan Phinisi Nusantara sebuah kapal yang terletak di Panitra Lopi. Perahu ini sangat unik, semua bagiannya dibuat menggunakan kayu.Pembuatan perahu ini juga tidak main - main, masyarakat setempat menggunakan ritual khusus yang dipercaya dapat membawa keberuntungan untuk perahu yang dibuat. Harga kapal ini mencapai miliaran rupiah. 

 Gedung perahu Phinisi Nusantara terletak di ujung paling selatan semenanjung Sulawesi Selatan, 153KM dari Makassar, terletak Kabupaten Bulukumba, memegang keajaiban tersembunyi di pantai indah, tamannya bawah air, dan budaya maritim yang unik. Distrik ini juga dikenal sebagai Butta Panrita Lopi atau 'negeri orang perahu layar phinisi "untuk tradisi panjang dalam membangun kerajinan megah, kebanggaan orang Bugis.

Berdasarkan sejarah yang ada, kapal ini pertama kali dibuat oleh putra mahkota Kerajaan Luwu bernama Sawerigading. ia membuat kapal ini untuk berlayar ke negeri China untuk meminang Putri Tiongkok bernama We Cudai. Sekembalinya ke nusantara, kapal ini diterjang ombak besar sehingga pecah menjadi tiga bagian. Masyarakat lalu menyatukan kembali ketiga bagian kapal itu dan menamainya Kapal Phinisi. 


KESENIAN BULUKUMBA

Tarian tradisional :

Tarian ini pada jaman dahulu menggambarkan penopatan para putra dan putri Bangsawan Bone kepada Arungpone (Raja) dan di pertunjukan di dalam Istana Kerajaan Bone (Seoraja). Biasanya para penari menggunakan Baju Bodo. Tarian ini terdiri dari 5 sesi, Makkasiwiang (Gerakan penobatan), Akkalabbirang (Penghargaan kepada Raja), Soro Passapu (Adat istiadat Bangsawan), Mappasoro Ajangang (Mengakhiri Tarian), Massimang (Mohon Diri).
 Pabitte Passapu
Tarian ini merupakan pesta adat Suku Kajang. Ini adalah tradisi Suku Kajang, yaitu mengadu ikat kepala yang dibentuk simpul seperti ayam. 







 Tarian Salonreng
Tari Salonreng (salonreng : selendang) ini di percaya berasal dari sebuah mitos dari jaman Kerajaan Gowa . Menurut beberapa anrong guru pakarena dan Pasalonreng, tarian ini sudah ada sejak manusia menganut paham animism. Tarian ini sendiri adalah tari pemujaan kepada dewa yang merupakan penguasa langit dan bumi.
Dalam Kerajaan Gowa, tarian itu sendiri digunakan untuk menghormati para tamu, dan kerabat kerajaan. Tari ini dibina dan dikembangkan didalam istana, sehingga mempunyai simbol dan nilai artistik yang tinggi yang dapat digunakan dalam berbagai upacara kerajaan. Penari dari tarian Salonreng ada para wanita tua dan berjumlah genap.
Pada saat ini, tarian ini masih bisa dijumpai di desa-desa rumpun Makkasar yang masih menjunjung tinggi Panggadajjang. Tarian ini biasa dipentaskan dalam upacara-upacara inisiasi dan upacara adat.



Upacara Adat

APPA SULAPA RI SALO BIJAWANG atau ritual adat MAPPANO' RI WAE'. Upacara adat ini digelar kembali untuk mengakat kebudayan Bulukumba yang sudah hampir punah karena ritual in sudah sangat lama tidak pernah dilaksanakan. Ritual adat yang dilaksanakan di Sungai Bijawang, Desa Palambarae, Kecamatan Gantarang, Bulukumba ini terdiri dari prosesi pembacaan mantra dalam bahasa Bugis dan Konjo, kemudian diiringi tarian dari para penari dan diakhiri dengan mekarung sesajen ke Sungai Bijawang





Pakaian Adat
Suku Kajang. Bagi mereka, warna hitam adalah adat yg kental akan kesakralan. jika kita memasuki daerah Suku Kajang, maka kita harus berpakaian serba hitam jg. Bagi mereka warna hitam merupakan bentuk persamaan dalam sgala hal.Hitam adalah lambang kesederhanaan bagi mereka. tidak ada warna hitam yg lebih baik dr hitam lainnya. enutup kepala yg dipakai disebut Passapu dan sarungnya disebut Tope Lelleng.




Suku Bugis MakassarBaju Bodo. ini adalah pakaian adat Suku Bugis - Makassar dan biasanya digunakan oleh para perempuan. Biasanya digunakan untuk menghadiri pesta pernikahan. Pemakaian Baju Bodo memiliki aturannya sendiri,lho.
- Warna jingga untuk usia 10 tahun
- jingga dan merah darah untuk 10-14 tahun
- merah darah untuk 17 - 25 tahun
- putih untuk inang dan para dukun
- hijau untuk putri bangsawan
- ungu oleh para janda. 
 





Jumat, 27 April 2012

Tempat - Tempat Menarik di Bulukumba

1. Pantai Samboang


Menurut penduduk Samboang, pantai ini berasal dari kata "SEMBO" yang dalam bahasa Konjo orang Bonto Tiro berarti bersenang-senang. Pantai ini sedang banyak diperbincangkan baik oleh wisatawan asing dan wisatawan dalam negeri. Pantai ini terletak Lokasi di Desa Eka Tiro Kecamatan Bonto Tiro Kabupaten Bulukumba, 25 km dari Tanjung Bira atau 42 km dari ibukota Kabupaten Bulukumba, Propinsi Sulawesi selatan, Indonesia. Area ini dapat dijangkau oleh para pengunjungnya sekitar sekitar 6 jam dari arah kota Makassar dengan jarak 195 km dengan menggunakan tranportasi darat berupa motor dan mobil.Pantai Samboang berbeda dengan objek wisata yang lain karena, dengan lokasi yang berpanorama alam nan indah serta terbentuk dari lekukan bibir pantai yang landai, dan berpasir putih serta terumbu karang yang semakin memikat hati para pengunjungnya. Di samping itu, lambaian sejumlah pepohonan kelapa bila diterpa angin ikut memperindah pemandangan areal wisata yang satu ini.
2. Pantai Tanjung Bira


 Pantai Pasir Putih-Tanjung Bira sering disebut sebagai Pantai Tanjung Bira. Pantai ini terletak di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba yaitu sekitar 40 km dari Pusat Kota Bulukumba, atau 200 km dari Kota Makassar. Pantai yang sudah diolah dengan baik dan tertata dengan rapi sangat terkenal di Sulawesi Selatan, hanya saja belum terekspos ke luar provinsi ini. Begitu sampai ke Tanjung Bira, hamparan pasir putih yang sangat lembut dengan air laut yang masih sangat jernih akan menyambut kita. Disini kita bisa melakukan diving dan snorkeling untuk melihat keindahan laut dari pantai ini. Selain itu, jika kalian tidak membawa peralatannya, disini terdapat Diving Center yang menyewakan peralatan diving dan snorkeling atau kalian juga bisa berkeliling melihat jernihnya laut menggunakan kapal yang sudah tersedia.Jika tertarik untuk berlama - lama menikmati indahnya Pantai Tanjung Bira, tidak perlu kuatir. Di pantai ini tersedia beberapa restoran, penginapan, villa, bungalow, dan hotel sesuai dengan kantong kita.



3. Kawasan Adat Ammatoa

Kehidupan adat Suku Kajang terawat rapi dan di kawasan Kajang Dalam, corak masyarakatnya memang sangat berbeda dengan dunia luar. Semua rumah di kawasan itu menerapkan arkitektur bangunan sesuai adat Bugis Makassar. Bedanya, semua rumah Kajang terpola rapi menghadap arah barat. Busana yang digunakan Suku Kajang juga tergolong unik. Setelan passapu atau penutup kepala, kemeja dan Tope Lelleng, yang dikenakan kaum lelaki kajang setiap hari, bewarna hitam. Setelan serupa dikenakan kaum perempuan, minus penutup kepala.
Di sini dapat dilihat juga atraksi pemuka adat yang menyentuhkan kakinya dengan besi panas untuk meyakinkan kejujurannya. Dapat disimpulkan bahwa di tempat ini kita bisa melihat kehidupan Suku Kajang termasuk nilai - nilai yang masih mereka pegang sampai saat ini. 
Kawasan ini ada di Desa Tana Toa yang berjarak 56km dari Bulukumba. Mereka jauh dari kehidupan modern yang seperti yang kita alami sekarang.
4. Perkebunan Karet

Pada awalnya perkebunan ini adalah area perkebunan serei yang kemudian diubah menjadi perkebunan kopi dan baru diubah lagi menjadi perkebunan karet. Perkebunan ini sudah dibuka sejak tahun 1918 adalah milik Horrison and Crosfield ltd yang dibuka oleh pemerintah Hindia Belanda. Perkebunan yang luas ini dibagi menjadi 2 wilayah, Pallangsiang Estate (terdapat pabrik pengolahan karet) dan Ballombissie Estate.

5. Pantai Lemo - Lemo

Untuk mencapai pantai ini, memerlukan waktu sekitar 1 jam kurang dari Kecamatan Tana Beru. Lokasinya sekitar 7 Km dari lokasi pembuatan Perahu Pinisi.Di tempat ini kita dapat merasakan kesejukan udara hutan lindung dan kicau burung yang merdu serta atraksi seperti monyet dan kus-kus melompat dari pohon yang satu ke pohon yang lainnya. Bukan hanya itu, pantai ini memiliki terumbu karang yang indah dengan berbagai jenis ikan hias. Di sore hari, dapat terlihat panorama senja, di saat matahari akan terbenam. Kombinasi hutan dan pantai menjadikan kawasan tempat yang cocok untuk dikunjungi.
6. Tana Beru

Tana Beru adalah tempat di mana keahlian masyarakat dalam membuat perahu tradisional diperlihatkan. Tempat ini terletak sejauh 24km dari kota Bulukumba, di pesisir pantai keluarahan Tana. Tradisi pembuatan perahu ini sudah dimulai sejak abad ke-19. masyarakat di Bulukumba mempercayai prosesi adat pembuatan perahu dan kapal yang dinamai "Ruling". Ruling adalah tata cara adat istiadat yang mengatur mulai dari pencarian dan penebangan pohon, pengeringan dan pemotongan kayu, perakitan, pemasangan tiang kapal, dan peluncuran perahu Phinisi. Perahu dan kapal yang dibuat di sini adalah Kapal Phinisi, Perahu Phinisi, Perahu Jolloro, dan Perahu Pajala.






7.Gua Passea
Leang (gua) Passea adalah gua yang menyimpan berbagai misteri sejarah. Letaknya 40km jauhnya dari pusat kota Bulukumba. Passe berasal dr bahasa Bugis yang berarti menderita/sengsara. Gua ini dulunya dijadikan tempat rakyat bersembunyi dr penjajah. Gua Passea memyimpan banyak misteri dan nilai sejarah. 
Perjalanan ke Gua Passea cocok bagi penyuka tantangan ;) pasalnya u/ mencapainya, kita harus berjalan 1km melewati ilalang, semak,& pohon2.