Jumat, 27 April 2012

Tempat - Tempat Menarik di Bulukumba

1. Pantai Samboang


Menurut penduduk Samboang, pantai ini berasal dari kata "SEMBO" yang dalam bahasa Konjo orang Bonto Tiro berarti bersenang-senang. Pantai ini sedang banyak diperbincangkan baik oleh wisatawan asing dan wisatawan dalam negeri. Pantai ini terletak Lokasi di Desa Eka Tiro Kecamatan Bonto Tiro Kabupaten Bulukumba, 25 km dari Tanjung Bira atau 42 km dari ibukota Kabupaten Bulukumba, Propinsi Sulawesi selatan, Indonesia. Area ini dapat dijangkau oleh para pengunjungnya sekitar sekitar 6 jam dari arah kota Makassar dengan jarak 195 km dengan menggunakan tranportasi darat berupa motor dan mobil.Pantai Samboang berbeda dengan objek wisata yang lain karena, dengan lokasi yang berpanorama alam nan indah serta terbentuk dari lekukan bibir pantai yang landai, dan berpasir putih serta terumbu karang yang semakin memikat hati para pengunjungnya. Di samping itu, lambaian sejumlah pepohonan kelapa bila diterpa angin ikut memperindah pemandangan areal wisata yang satu ini.
2. Pantai Tanjung Bira


 Pantai Pasir Putih-Tanjung Bira sering disebut sebagai Pantai Tanjung Bira. Pantai ini terletak di Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba yaitu sekitar 40 km dari Pusat Kota Bulukumba, atau 200 km dari Kota Makassar. Pantai yang sudah diolah dengan baik dan tertata dengan rapi sangat terkenal di Sulawesi Selatan, hanya saja belum terekspos ke luar provinsi ini. Begitu sampai ke Tanjung Bira, hamparan pasir putih yang sangat lembut dengan air laut yang masih sangat jernih akan menyambut kita. Disini kita bisa melakukan diving dan snorkeling untuk melihat keindahan laut dari pantai ini. Selain itu, jika kalian tidak membawa peralatannya, disini terdapat Diving Center yang menyewakan peralatan diving dan snorkeling atau kalian juga bisa berkeliling melihat jernihnya laut menggunakan kapal yang sudah tersedia.Jika tertarik untuk berlama - lama menikmati indahnya Pantai Tanjung Bira, tidak perlu kuatir. Di pantai ini tersedia beberapa restoran, penginapan, villa, bungalow, dan hotel sesuai dengan kantong kita.



3. Kawasan Adat Ammatoa

Kehidupan adat Suku Kajang terawat rapi dan di kawasan Kajang Dalam, corak masyarakatnya memang sangat berbeda dengan dunia luar. Semua rumah di kawasan itu menerapkan arkitektur bangunan sesuai adat Bugis Makassar. Bedanya, semua rumah Kajang terpola rapi menghadap arah barat. Busana yang digunakan Suku Kajang juga tergolong unik. Setelan passapu atau penutup kepala, kemeja dan Tope Lelleng, yang dikenakan kaum lelaki kajang setiap hari, bewarna hitam. Setelan serupa dikenakan kaum perempuan, minus penutup kepala.
Di sini dapat dilihat juga atraksi pemuka adat yang menyentuhkan kakinya dengan besi panas untuk meyakinkan kejujurannya. Dapat disimpulkan bahwa di tempat ini kita bisa melihat kehidupan Suku Kajang termasuk nilai - nilai yang masih mereka pegang sampai saat ini. 
Kawasan ini ada di Desa Tana Toa yang berjarak 56km dari Bulukumba. Mereka jauh dari kehidupan modern yang seperti yang kita alami sekarang.
4. Perkebunan Karet

Pada awalnya perkebunan ini adalah area perkebunan serei yang kemudian diubah menjadi perkebunan kopi dan baru diubah lagi menjadi perkebunan karet. Perkebunan ini sudah dibuka sejak tahun 1918 adalah milik Horrison and Crosfield ltd yang dibuka oleh pemerintah Hindia Belanda. Perkebunan yang luas ini dibagi menjadi 2 wilayah, Pallangsiang Estate (terdapat pabrik pengolahan karet) dan Ballombissie Estate.

5. Pantai Lemo - Lemo

Untuk mencapai pantai ini, memerlukan waktu sekitar 1 jam kurang dari Kecamatan Tana Beru. Lokasinya sekitar 7 Km dari lokasi pembuatan Perahu Pinisi.Di tempat ini kita dapat merasakan kesejukan udara hutan lindung dan kicau burung yang merdu serta atraksi seperti monyet dan kus-kus melompat dari pohon yang satu ke pohon yang lainnya. Bukan hanya itu, pantai ini memiliki terumbu karang yang indah dengan berbagai jenis ikan hias. Di sore hari, dapat terlihat panorama senja, di saat matahari akan terbenam. Kombinasi hutan dan pantai menjadikan kawasan tempat yang cocok untuk dikunjungi.
6. Tana Beru

Tana Beru adalah tempat di mana keahlian masyarakat dalam membuat perahu tradisional diperlihatkan. Tempat ini terletak sejauh 24km dari kota Bulukumba, di pesisir pantai keluarahan Tana. Tradisi pembuatan perahu ini sudah dimulai sejak abad ke-19. masyarakat di Bulukumba mempercayai prosesi adat pembuatan perahu dan kapal yang dinamai "Ruling". Ruling adalah tata cara adat istiadat yang mengatur mulai dari pencarian dan penebangan pohon, pengeringan dan pemotongan kayu, perakitan, pemasangan tiang kapal, dan peluncuran perahu Phinisi. Perahu dan kapal yang dibuat di sini adalah Kapal Phinisi, Perahu Phinisi, Perahu Jolloro, dan Perahu Pajala.






7.Gua Passea
Leang (gua) Passea adalah gua yang menyimpan berbagai misteri sejarah. Letaknya 40km jauhnya dari pusat kota Bulukumba. Passe berasal dr bahasa Bugis yang berarti menderita/sengsara. Gua ini dulunya dijadikan tempat rakyat bersembunyi dr penjajah. Gua Passea memyimpan banyak misteri dan nilai sejarah. 
Perjalanan ke Gua Passea cocok bagi penyuka tantangan ;) pasalnya u/ mencapainya, kita harus berjalan 1km melewati ilalang, semak,& pohon2. 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar